Bird

Rabu, 31 Oktober 2012

ชนิตสิรี สะอาด

[31-ตุลาคม-2555] มาแล้วครับ กับบทความ รีวิว iPad mini (iPad mini review) แท็บเล็ตขนาด 7.9 นิ้วตัวแรกจาก Apple ซึ่งเปิดตัวไปเมื่อวันที่ 23 ตุลาคม ที่ผ่านมา โดยจุดเด่นของ iPad mini (ไอแพด มินิ) นั้น ไม่ได้อยู่ที่ตัวเครื่องขนาดเล็ก ถือได้พอดีมือเท่านั้น แต่ราคาของ iPad mini (ไอแพด มินิ) ยังถือว่า น่าสนใจไม่แพ้กัน และกลายเป็นคู่แข่งของแท็บเล็ตราคาประหยัดหลายๆ รุ่นในตลาด ณ ตอนนี้อีกด้วย แม้ว่า iPad mini (ไอแพด มินิ) จะมีราคาที่สูงกว่าเล็กน้อย แต่เรื่องคุณสมบัติ ฟีเจอร์ และการใช้งานนั้น ทาง Apple มั่นใจว่า ดีกว่าอย่างแน่นอนครับ

เริ่มต้นบทความ รีวิว iPad mini (ipad mini review) ด้วยสเปค iPad Mini กันก่อน ดังนี้ครับ

- หน้าจอขนาด 7.9 นิ้ว ความละเอียด 1024 x 768 พิกเซล (163 ppi)
- ระบบประมวลผลแบบ Dual-core processor (Apple A5 chipset) ซึ่งเป็นซีพียูเดียวกับ iPad 2
- RAM ขนาด 512MB
- หน่วยความจำภายในตัวเครื่อง ขนาด 16GB, 32GB และ 64GB
- กล้องด้านหน้า ความละเอียด 1.2 ล้านพิกเซล
- กล้องด้านหลัง ความละเอียด 5 ล้านพิกเซล ไม่มีแฟลช
- มีรุ่นรองรับเครือข่าย 3G และ 4G
- น้ำหนัก 308 กรัม

Minggu, 28 Oktober 2012

Equivalence above word level:



The lexical patterning will be dealing with falls under two main heading:
ƒ Collocation
ƒ Idioms and fixed expression
Collocation:
- It is the tendency of certain words co-occur regularly in a given language
- It is the relationship between two words that often go together and if the
expression is heard often it  becomes glued in our mind
- Lexical patterning
- Recurrent patterns in the language
When it comes to equivalence across languages we will find for instance there
is one part correspondence and absolute correspondence.
     Examples:
¾ one part correspondence:  Strong tea - pay a visit
¾ Absolute correspondence:  bare footed – blind confidence – hurly burly
Types of Collocation:
™ Collocational range: wide range collocation (verb deliver) narrow range
collocation (verb shrug).
™ Register-specific collocations: related to particular discipline like
agriculture, economic or even computer.
™ Collocational meaning: where the meaning of a word depends on its
patterns of collocation ( verb dry)
Collocations are fairly flexible patterns of the language which allow several
variations.
Some problem related to collocations
¾Misinterpreting the meaning  of SL collocation strong tea = dense tea, thick
tea, heavy tea, fat tea and  brush the teeth= wash, scrub and polish
¾The tension between accuracy and naturalness
¾Culture specific collocation bread and butter, bread and salt
Strategies to solve these problems:
¾To detach yourself from the source text, and look at the draft translation “does
it read well” ex: polish the teeth, scrub the teeth, and wash the teeth.
¾Try to find a collocation that reflects the cultural setting. 

Sabtu, 20 Oktober 2012

Prinsip, Pendekatan, Metode, Teknik, Strategi, dan Model Pembelajaran



NB. Saya 100 % lupa karya ini punya siapa. Seingat saya, file ini saya peroleh ketika mengikuti pelatihan  penulisan bahan ajar sebagai materi pembuka.  Mengingat pentingnya materi, maka file ini tetap saya share untuk bapak dan ibu guru semua guna menambah wawasan kita. apabila suatu hari ada komplain dari pemilik asli file ini maka kami dengan senang hati akan menghapusnya dari postingan.
Prinsip, Pendekatan, Metode, Teknik,
Strategi, dan Model Pembelajaran
1. Pengantar
Mengawali kegiatan mempelajari bagian ini, renungkan pertanyaan berikut. Apakah Saudara termasuk pemerhati pembelajaran yang baik? Jika ya, Anda tentunya telah mencermati apa itu prinsip, pendekatan, metode, teknik, strategi, dan model pembelajaran dengan baik. Untuk membuktikannya, ujilah kemampuan Saudara dengan menjawab pertanyaan berkaitan dengan hakikat hal-hal berikut ini!
  1. a. Apa itu prinsip?
  2. b. Apa itu pendekatan?
  3. c. Apa itu metode?
  4. d. Apa itu teknik?
  5. e. Apa itu strategi?
  6. f. Apa itu model?
Bagaimana penguasaan Saudara? Sudah mantapkah penguasaan Saudara tentang konsep dasar di atas ataukah sebaliknya? Bila belum atau kurang mantap pelajarilah bagian berikut dengan seksama!
Bagian berikut akan memaparkan topik-topik yang termasuk dalam ruang lingkup pembahasan konsep dasar pembelajaran sebagai berikut.
  1. a. Prinsip pembelajaran
  2. b. Pendekatan pembelajaran
  3. c. Metode pembelajaran
  4. d. Teknik pembelajaran
  5. e. Strategi pembelajaran
  6. f. Model pembelajaran
2. Materi Pembelajaran
Bila kita membicarakan pembelajaran, ada beberapa hal yang selalu disinggung, yaitu 1) prinsip, pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model pembelajaran. Pengertian untuk istilah-istilah itu sering dikacaukan. Apalagi terhadap tiga istilah, yaitu pendekatan, metode, dan teknik biasanya terkacaukan (lihat Syafii 1994:15; Badudu 1996:17). Istilah pendekatan sering dikacaukan dengan metode, misalnya kita sering mendengar orang mengemukakan istilah pendekatan komunikatif disamping istilah metode komunikatif. Sering pula pengertian metode dikacaukan dengan teknik, misalnya kita sering mendengar orang menyebutkan istilah metode diskusi disamping istilah teknik diskuasi.
Agar kita dapat melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar dengan baik, seyogyanya kita menguasai pengertian-pengertian di atas dengan baik. Untuk itu, pada bagian berikut istilah-istilah tersebut diupayakan dipaparkan secara rinci satu per satu.
2.1 Prinsip Pembelajaran
2.1.1 Pengertian Prinsip Pembelajaran
Prinsip dikatakan juga landasan. Prinsip pembelajaran menurut Larsen dan Freeman (1986 dalam Supani dkk. 1997/1998) adalah represent the theoretical framework of the method. Prinsip pembelajaran adalah kerangka teoretis sebuah metode pembelajaran. Kerangka teoretis adalah teori-teori yang mengarahkan harus bagaimana sebuah metode dilihat dari segi 1) bahan yang akan dibelajarkan, 2) prosedur pembelajaran (bagaimana siswa belajar dan bagaimana guru mengajarkan bahan), 3) gurunya, dan 4) siswanya.
Dengan demikian, prinsip pembelajaran bahasa adalah kerangka teoretis, petunjuk-petunjuk teoretis bagi penyusunan sebuah metode pembelajaran bahasa  dalam hal :
1)     pemilihan dan peyusunan bahan pembelajaran bahasa yang akan dibelajarkan;
2)     pengaturan proses belajar mengajarnya: bagaimana mengajarkan dan mempelajarinya, hal-hal yang berhubungan dengan pendekatan, teknik, media, dan sebagainya;
3)     guru yang akan mengajarkannya, persyaratan yang harus dimiliki, serta aktivitas yang harus dilaksanakan;
4)     siswa yang mempelajarinya, berkenaan dengan aktivitasnya; dan
5)     Hal-hal lain yang terlibat dalam proses belajar mengajar.
2. Sumber Prinsip Pembelajaran
Prinsip pembelajaran bersumber pada teori-teori yang berkembang pada bidang yang relevan. Prinsip pembelajaran bahasa berarti bersumber pada teori-teori yang relevan dengan pembelajaran bahasa, seperti: 1) teori belajar, 2) teori belajar bahasa, 3) teori bahasa, dan 4) teori psikologi.
Teori Belajar
Teori Belajar Bahasa
Teori Bahasa
Teori Psikologi
Behaviorism
Piaget’s Development Theory
Vygotsky and Social Cognition
Constructivism
Neuroscience
Brain-Based Learning
Learning Styles
Multiple Inteligence
Right Brain/Left Brain Thinking
Communities of Practice
Control Theoty
Observational Learning
Problem-Based Learning
Teori behavioris
Teori mentalis
Teori tradisional
Teori struktural
Teori transformasi
Teori tagmemik
Teori fungsional
Teori relasional
Behaviorisme
Kognitif
Catatan:
Teori belajar di atas dikutip dari Syamsudin (1999) ”Teori Belajar dalam Buku Teks” dalam Bahan Pelatihan Penulisan Buku Teks tanggal 22 Nopember – 24 Desember 1999 yang diselenggarakan atas Kerja sama SEAMEO-RECSAM-DEPDIKNAS di Universitas Negeri Semarang. Dari ke-13 teori belajar di atas, yang terpenting untuk dipahami adalah teori 1) Behaviorism, 2) Piaget’s Development Theory, 3) Vygotsky and Social Cognition, 4) Contructivism, 5) Multiple Intelligence, dan 6) Problem-Based Learning karena teori-teori tersebut merupakan dasar dari perkembangan teori belajar lainnya.
3. Fungsi Prinsip Pembelajaran
Istilah fungsi berasal dari bahasa Inggris function yang memiliki banyak arti di antaranya: jabatan, kedudukan, kegiatan, dan sebagainya. Fungsi atau peran  adalah   jabatan, kedudukan, atau kegiatam.  Jadi, prinsip pembelajaran bahasa berfungsi sebagai kerangka teori dan pedoman pelaksanaan bagi komponen-komponen pengajaran bahasa. Sebagai pedoman/kerangka teori, setiap butir prinsip pengajaran bahasa memberikan arah  yang harus ditempuh dalam pelaksanaan pengajaran.
4. Macam-macam Prinsip Pembelajaran
Prinsip pembelajaran dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu 1) prinsip umum dan 2) prinsip khusus (lihat Supani, dkk. 1997/1998).
  1. Prinsip umum, yaitu prinsip pembelajaran yang dapat diberlakukan/berlaku untuk semua mata pelajaran di suatu sekolah/program pendidikan. Prinsip-prinsip umum pembelajaran di antaranya sebagai berikut.
1)     Prinsip motivasi, yaitu dalam belajar diperlukan motif-motif yang dapat mendorong siswa untuk belajar. Dengan prinsip ini, guru harus berperan sebagai motivator siswa dalam belajar.
2)     Prinsip belajar sambil bekerja/mengalami, yaitu dalam mempelajari sesuatu, apalagi yang berhubungan dengan keterampilan haruslah melalui pengalaman langsung, seperti belajar menulis siswa harus menulis, belajar berpidato harus melalui praktik berpidato.
3)     Prinsip pemecahan masalah, yaitu dalam belajar siswa perlu dihadapkan pada situasi-situasi bermasalah dan guru membimbing siswa untuk memecahkannya.
4)     Prinsip perbedaan individual, yaitu setiap siswa memiliki perbedaan-perbedaan dalam berbagai hal, seperti intelegensi, watak, latar belakang keluarga, ekonomi, sosial, dan lain-lain. Dengan demikian, guru dalam kegiatan pembelajaran dituntut memperhitungkan perbedaa-perbedaan itu.
  1. Prinsip khusus, yaitu prinsip-prinsip pembelajaran yang hanya berlaku untuk satu mata pelajaran tertentu, seperti pembelajaran bahasa Indonesia. Setiap mata pelajaran memiliki banyak prinsip khusus. Prinsip-prinsip khusus pembelajaran bahasa Indonesia di antaranya sebagai berikut.
1)     Ajarkan bahasa, bukan tentang bahasa, yaitu pembelajaran bahasa merupakan aktivitas membina siswa mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi sebagai penutur bahasa. Artinya, siswa dilatih keterampilan berbahasa yang hanya dikuasai melalui praktik berbahasa. Jadi, pembelajaran bahasa merupakan kegiatan untuk menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi yang harus dilakukan melalui praktik menggunakan bahasa. Bukan sebaliknya, pembelajaran bahasa adalah aktivitas mempelajari teori atau pengetahuan tentang bahasa.
2)     Bahasa target bukan sekedar objek pembelajaran, tetapi juga wahana komunikasi dalam proses pembelajaran atau di kelas. Artinya, kegiatan pembelajaran tidak semata-mata ditujukan untuk mengenal dan menguasai bahasa target. Akan tetapi, proses pembelajaran harus menjadikan bahasa itu sebagai wahana dalam berkomunikasi, yaitu dengan menggunakan bahasa target dalam setiap kesempatan berkomunikasi tentang topik-topik di luar bahasa (pendekatan komunikatif).
3)     Sejauh mungkin gunakan bahasa otentik yang digunakan dalam konteks nyata sebagai sumber bahan ajar, seperti bahasa di surat kabar, bahasa nyata dalam kehidupan.
4)     Setiap bahasa memiliki sistem bahasanya sendiri. Untuk itu, dalam mempelajari bahasa kedua harus menjaga jangan sampai terjadi interferensi (pengaruh) bahasa pertamanya terhadap bahasa kedua yang dipelajari.
2.2 Pendekatan Pembelajaran
1. Pengertian Pendekatan
Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach yang memiliki beberapa arti di anataranya diartikan dengan ’pendekatan’. Di dalam dunia pengajaran, kata approach lebih tepat diartikan a way of beginning something ‘cara memulai sesuai’. Karena itu, istilah pendekatan dapat diartikan cara memulai pembelajaran.
Dalam pengertian yang lebih luas, pendekatan mengacu kepada seperangkat asumsi mengenai cara belajar-mengajar. Pendekatan merupakan titik tolak dalam memandang sesuatu, suatu  filsafat atau keyakinan yang tidak selalu mudah membuktikannya. Jadi, pendekatan bersifat aksiomatis (Badudu 1996:17).  Aksiomatis artinya bahwa kebenaran kebenaran teori-teori yang digunakan tidak dipersoalkan lagi. Pendekatan pembelajaran (teaching approach) adalah suatu ancangan atau kebijaksanaan dalam memulai serta melaksanakan pengajaran suatu bidang studi/mata pelajaran yang memberi arah dan corak kepada metode pengajarannya dan didasarkan pada asumsi yang berkaitan.
2. Fungsi Pendekatan
Fungsi pendekatan bagi suatu pengajaran adalah sebagai pedoman umum dan langsung bagi langkah-Iangkah metode pengajaran yang akan digunakan. Sering dikatakan bahwa pendekatan melahirkan metode. Artinya, metode suatu bidang studi, ditentukan oleh pendekatan yang digunakan. Di samping itu, tidak jarang nama metode pembelajaran diambil dari nama pendekatannya. Sebagai contoh dalam pengajaran bahasa. Pendekatan SAS melahirkan metode SAS. Pendekatan langsung melahirkan metode langsung. Pendekatan komunikatif melahirkar metode komuniatif.
Bila prinsip lahir dari teori-teori bidang-bidang yang relevan,  pendekatan lahir dari asumsi terhadap bidang-bidang yang relevan pula. Misalnya, pendekatan pengajaran bahasa lahir dari asumsi-asumsi yang muncul terhadap bahasa sebagai bahan ajar, asumsi terhadap apa yang dimaksud dengan belajar, dan asumsi terhadap apa yang dimaksud dengan mengajar. Berdasarkan asumsi-asumsi itulah kemudian muncul pendekatan pengajaran yang dianggap cocok bagi asumsi-asumsi tersebut. Asumsi terhadap bahasa sebagai alat komunikasi dan bahwa belajar bahasa yang utama adalah melalui komunikasi, lahirlah pendekatan komunikatif.
3. Perbedaan Prinsip dan Pendekatan
Supaya tidak salah pengertian antara prinsip pengajaran dengan pendekatan pengajaran, berikut ini disajikan beberapa perbedaan penting antara keduanya.
Prinsip
Pendekatan
Lahir dari teori-teori
Lahir dari asumsi-asumsi
Berperan sebagai kerangka teori metode pembelajaran.
Berperan sebagai ancangan atau pedoman langsung metode pembelajaran.
Memberi pedoman kepada metode pem-belajaran dalam  banyak hal, seperti bahan, siswa, guru, proses belajar mengajar.
Memberi pedoman kepada metode pem-belajaran terutama dalam hal proses belajar mengajar.
Hubungannya dengan metode (penyusunan metode bersifat tak lagsung dalam bentuk saran).
Hubungannya dengan penyusunan metode bersifat langsung dan menentukan wujud metode. Metode lahir dari pendekatan.
4. Macam Pendekatan
Pendekatan, seperti halnya prinsip, dibedakan menjadi 2, yaitu pendekatan umum dan pendekatan husus.
a.  Pendekatan Umum yaitu pendekatan yang berlaku bagi semua bidang studi di suatu sekolah program. Contoh pendekatan umum yang ditetapkan kurikulum antara lain:
  1. a. Pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)
Pengajaran ini mengutamakan keaktifan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.
  1. b. Pendekatan Keterampilan Proses
Pengajaran ini tidak hanya ditujukan untuk penguasaan tujuan, tetapi juga penguasaan keterampilan untuk mencapai tujuan tersebut (keterampilan proses).
  1. c. Pendekatan Spiral
Pendekatan ini mengatur pengembangan materi yang dimulai dengan jumlah kecil yang terus meningkat. Dengan kata lain, dari materi dasar berkembang terus hingga materi lanjut.
  1. d. Pendekatan Tujuan
Pengajarannya dimulai dengan penetapan tujuan, terutama tujuan-tujuan operasional. Berdasarkan tujuan-tujuan itulah ditentukan bahan, metode, teknik, dan sebagainya.
b. Pendekatan khusus, yaitu pendekatan yang berlaku untuk bidang studi tertentu, misalnya pendekatan khusus pembelajaran bahasa Indonesia. Beberapa contoh pendekatan khusus yang pernah digunakan dalam pembelajaran bahasa misalnya:
  1. pendekatan komunikatif,
  2. pendekatan struktural,
  3. pendekatan Iisan (ora!),
  4. pendekatan langsung,
e. pendekatan tak langsung,
f. pendekatan alamiah.
2.3 Strategi Pembelajaran
Istilah strategi berasal dari Yunani strategia ’ilmu perang’ atau ’panglima perang’. Selanjutnya strategi diartikan sebagai suatu seni merancang operasi di dalam peperangan, seperti cara-cara mengatur posisi atau siasat berperang  angkatan darat atau laut.  Strategi dapat diartikan pula sebagai suatu keterampilan mengatur suatu kejadian atau hal ikhwal (Hidayat 2000:1).
Antony (dalam Hidayat 2000: 1) menyatakan bahwa strategi adalah suatu teknik yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Secara umum strategi diartikan suatu cara, teknik, taktik, atau siasat yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Pringgowidagda 2002: 88).
Dick dan Carey (1985) yang dikutip oleh Suparman (1993:155) mengatakan bahwa suatu strategi pembelajaran menjelaskan komponen-komponen umum dari suatu set bahan pembelajaran dan prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama bahan-bahan tersebut untuk menghasilkan hasil belajar tertentu pada siswa. Dick dan Carey menjelaskan lima komponen umum strategi pembelajaran, yaitu: a) kegiatan prapembelajaran, b) penyajian informasi, c) partisipasi siswa, d) tes, dan e) tindak lanjut. Kelima komponen tersebut bukanlah satu-satunya rumusan strategi pembelajaran.
Berkaitan dengan strategi ini, ada kesepakatan beberapa ahli. Mereka menyatakan bahwa strategi pembelajaran berkenaan dengan pendekatan pengajaran dalam mengelola kegiatan pembelajaran untuk menyampaikan materi atau isi pelajaran secara sistematik sehingga kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa secara efektif dan efisien. Berdasarkan pendapat ini, konsep strategi mencakupi empat  pengertian sebagai berikut (Suparman 1993:156).
  1. Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu urutan kegiatan guru dalam menyampaikan isi pelajaran kepada siswa.
  2. Metode pembelajaran, yaitu cara pengajar mengorganisasikan materi pelajaran dan siswa agar terjadi proses belajar secara efisien dan efektif.
  3. Media pembelajaran, yaitu peralatan dan bahan pembelajaran yang digunakan guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
  4. Waktu yang digunakan oleh guru dan siswa dalam menyelesaikan setiap langkah dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan demikian, strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran dan siswa, peralatan dan bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan kata lain, strategi pembelajaran adalah cara yang sistematik dalam mengkomunikasikan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Berikut ini akan dijelaskan empat komponen utama strategi pembelajaran, yaitu urutan kegiatan pembelajaran, metode, media, dan waktu.
Urutan kegiatan pembelajaran mengandung beberapa komponen, yaitu pendahuluan, penyajian, dan penutup. Pendahuluan terdiri atas tiga langkah, yaitu a) penjelasan singkat tentang isi pembelajaran, b) penjelasan relevansi isi pelajaran baru dengan pengalaman siswa (appersepsi), dan c) penjelasan tentang tujuan pembelajaran. Penyajian terdiri atas tiga langkah, yaitu a) uraian, b) contoh, dan c) latihan. Penutup terdiri atas dua langkah, yaitu a) tes formatif dan umpan balik dan b) tindak lanjut. Bila dibagankan urutan kegiatan pembelajaran sebagai berikut.
No.
Komponen
Langkah Kegiatan
1
Pendahuluan
a.  Penjelasan singkat tentang isi pembelajaran
b.  Penjelasan relevansi isi pelajaran baru dengan pengalaman siswa (appersepsi)
  1. Penjelasan tentang tujuan pembelajaran
2
Penyajian
a. Uraian
b. Contoh
c.  Latihan
3
Penutup
a. Tes formatif dan umpan balik
b. Tindak lanjut
Metode pembelajaran terdiri atas berbagai macam metode yang digunakan dalam setiap langkah pada urutan kegiatan pembelajaran. Setap langkah itu mungkin menggunakan satu atau beberapa metode atau mungkin pula beberapa langkah menggunakan metode yang sama.
Media pembelajaran berupa media cetak dan atau media audiovisual yang digunakan pada setiap langkah pada urutan kegiatan pembelajaran. Seperti halnya penggunaan metode pembelajaran, ada kemungkinan beberapa media digunakan pada suatu langkah atau satu media digunakan pada beberapa langkah.
Berikut ini dibagankan hubungan keempat komponen yang membentuk strategi pembelajaran Suparman 1993:159).
Urutan Kegiatan Pembelajaran
Metode
Media
Waktu
Pendahuluan
Deskripsi singkat



Relevansi



TIK



Penyajian
Uraian



Contoh



Latihan



Penutup
Tes formatif



Umpan balik



Tindak lanjut



Karena itu, dalam pemilihan strategi pembelajaran ada dua pertanyaan yang harus diperhatikan. Pertama, seberapa jauh strategi yang disusun itu didukung dengan teori-teori psikologi dan teori pembelajaran yang ada? Kedua, seberapa jauh strategi yang disusun itu efektif dalam membuat siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan?
2.4 Metode Pembelajaran
Istilah metode berasal dari bahasa Yunani methodos ’jalan’, ’cara’. Karena itu, metode diartikan cara melakukan sesuatu.
Dalam dunia pembelajaran, metode diartikan ’cara untuk mencapai tujuan’. Jadi, metode pembelajaran  dapat diartikan sebagai cara-cara menyeluruh (dari awal sampai akhir) dengan urutan yang sistematis berdasarkan pendekatan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Jadi, metode merupakan cara melaksanakan pekerjaan, sedangkan pendekatan bersifat filosofis, atau bersifat aksioma.
Dengan demikian, metode bersifat prosedural.  Artinya, menggambarkan prosedur bagaimana mencapai tujuan-­tujuan pengajaran. Karena itu, tepat bila dikatakan bahwa setiap metode pembelajaran mencakup kegiatan-kegiatan sebagai bagian atau komponen metode itu. Kegiatan-kegiatan sebagai bagian atau komponen metode itu bila digambarkan dalam bentuk bagan akan tampak sebagai berikut.
Tahap
Kegiatan
I. Persiapan
Seleksi (pemilihan bahan ajar dengan berpedo-man kepada kurikulum.
Gradasi (penyusunan bahan, tujuan, dan seba-gainya sehingga menjadi rencana pembelajaran (RPP).
II. Pelaksanaan
Presentasi awal (penyajian atau pengenalan bahan kepada siswa)
Presentasi lanjut (pemantapan, latihan).
III. Penilaian
Penilaian formatif (proses pembelajaran)
Penilaian sumatif sudah di luar metode
Jadi, secara keseluruhan metode pengajaran itu mencakup tiga tahap kegiatan, yaitu persiapan (preparasi), pelaksanaan (presentasi), dan penilaian (evaluasi). Setiap tahap diisi pula oleh langkah-Iangkah kegiatan yang lebih spesifik. Dari bagan di atas terlihat bahwa tahap I (persiapan) tidak kelihatan di sekolah karena biasa dilakukan guru di rumah. Ini membuktikan bahwa metode pengajaran itu luas cakupannya, mencakup kegiatan guru yang ada di rumah sampai ke sekolah dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang mencakup pemilihan, penentuan, dan peyusunan secara sistematis bahan yang akan diajarkan, serta kemungkinan pengadaan remidi dan bagaimana pengembangannya. Karena itu,metode pengajaran dapat dikatan sebagai cara-cara guru mencapai tujuan pengajaran dari awal sampai akhir yang terdiri atas lima kegiatan pokok. Kegiatan-kegiatan tersebut sebagai berikut:
1)   pemilihan bahan,
2)   penyusunan bahan,
3)   penyajian,
4) pemantapan, dan
5) penilaian formatif.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara prosedural sebenarnya semua metode pengajaran itu sama. Yang membedakannya adalah pendekatan dan prinsip-prinsip yang dianutnya. Hal itu karena keduanya, terutama pendekatan, sangat menentukan corak sebuah metode pengajaran. Metode disusun (dilaksanakan tahap-tahapnya) dengan berpedoman kepada pendekatan dan prinsip-prinsip yang dianut. Pendekatan (dan juga prinsip) inilah yang mempengaruhi setiap langkah kegiatan metode, yaitu mempengaruhi pemilihan bahan, penyusunan, pengajian, pemantapan, dan juga penilaian. Karena itu, tidak heran bila nama-nama metode pengajaran bahasa banyak yang menggunakan nama-nama pendekatannya. Contohnya metode komunikatif berasal dari pendekatan komunikatif dan metode SAS berasal dari pendekatan SAS.
Sama seperti prinsip dan pendekatan, metode pengajaran juga terbagi atas dua bagian, yaitu metode umum dan metode khusus.
a.  Metode Umum (Metode Umum Pembelajaran)
Metode umum adalah metode yang digunakan untuk semua bidang studi/mata pelajaran, milik bersama semua bidang studi. Contoh metode umum ini antara lain:
  1. metode ceramah,
  2. metode tanya jawab,
  3. metode diskusi,
d. metode ramu pendapat,
e. metode demonstrasi,
f. metode penemuan,
  1. metode inkuiri,
h. metode pemberian tugas dan resitasi, dan
i. metode latihan.
b. Metode Khusus (Metode Khusus Pembelajaran Bidang Studi Tertentu)
Metode khusus adalah metode pembelajaran tiap-tiap bidang studi, misalnya metode khusus pengajaran bahasa. Metode khusus ini tentu sangat ditentukan oleh corak bidang studi yang bersangkutan dan tujuan pengajarannya. Bidang studi yang mirip tentu akan memiliki metode khusus yang mirip pula. Metode khusus pembelajaran bahasa dapat dibagi atas dua bagian besar, yaitu:
  1. metode pengajaran bahasa pertama (bahasa ibu), dan
  2. metode pengajaran bahasa kedua atau bahasa asing.
Di antara kedua jenis metode pengajaran bahasa ini, metode pengajaran bahasa kedualah yang lebih banyak ragamnya, lebih berkembang berkat pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa kedua atau bahasa asing di seluruh dunia. Istilah bahasa kedua dalam hal ini mencakup pula bahasa ketiga, keempat, dan seterusnya yang dipelajari oleh seseorang.
Bahasa Indonesia bagi kebanyakan orang Indonesia adalah bahasa kedua. Hal itu karena sewaktu kecil mereka telah beroleh bahasa ibu, dalam hal ini bahasa ibu. Contoh metode-metode pengajaran bahasa kedua yang pernah populer adalah
  1. metode tata bahasa terjemahan,
  2. metode langsung,
  3. metode eklektik,
  4. metode audiolingual,
  5. metode SAS (Struktural Analitik Sintetik), dan
  6. metode komunikatif.
2.5 Teknik Pembelajaran
Bila Anda hanya mengenal pendekatan dan metode saja sebenarnya  Anda baru mengetaui penyampaian pelajaran secara teoretis (Hidayat dkk. 2000: 60). Karena ada suatu alat lain yang digunakan langsung oleh guru untuk mencapai tujuan pelajaran itu, yaitu teknik.
Teknik artinya cara, yaitu cara mengerjakan atau melaksanakan sesuatu. Jadi, teknik pengajaran atau mengajar adalah daya upaya, usaha-usaha, cara-cara yang digunakan guru untuk melaksanakan pengajaran atau mengajar di kelas pada waktu tatap muka dalam rangka menyajikan dan memantapkan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran (TIK/TPK pada kurikulum sebelum 2004, indikator setelah kurikulum 2004) saat itu.
Karena itu, teknik bersifat implementasional (pelaksanaan) dan terjadinya pada tahap pelaksanaan pengajaran (penyajian dan pemantapan). Kalau kita perhatikan guru yang sedang mengajar di kelas, maka yang tampak pada kegiatan guru – murid itu adalah teknik mengajar.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran adalah siasat atau cara yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk dapat memperoleh hasil yang optimal. Teknik pembelajaran ditentukan berdasarkan metode yang digunakan, dan metode disusun berdasarkan pendekatan yang dianut. Dengan kata lain, pendekatan menjadi dasar penentuan metode, dari metode  dapat ditentukan teknik. Karena itu, teknik yang digunakan guru dapat bervariasi sekali. Untuk metode yang sama dapat digunakan teknik pembelajaran yang berbeda-beda, bergantung pada berbagai faktor.
Karena itu, teknik pembelajaran yang digunakan guru tergantung pada kemmapuan guru itu mencarai akal atau siasat agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan berhasil dengan baik. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi  penentuan teknik pembelajaran di antaranya 1) situasi kelas, 2) lingkungan, 3) kondisi siswa, sifat-sifat siswa, dan kondisi yang lain.
Dalam percakapan sehari-hari kata metode dan taknik ini diartikan sama, yaitu cara. Dengan demikian, guru sering mencampuradukkan antara metode pengajaran dan teknik mengajar. Kalau teknik mengajar disebut metode mengajar masih bisa diterima karena metode mencakup teknik. Sebaliknya, kalau sebuah metode pengajaran disebut teknik pengajaran jelas tidak tepat sama sekali.
Agar lebih jelas, ada baiknya kita perbandingkan metode dan teknik ini dengan menampilkan perbedaannya sebagai berikut.
No.
Metode
Teknik
1
Mencakup semua tahap dalam proses belajar mengajar.
Hanya tertuju kepada satu tahap proses belajar mengajar, yaitu pada tahap pelaksanaan.
2
Bersifat prosedural (menggam-barkan prosedur  langkag-lang-kah menyeluruh proses belajar mengajar).
Bersifat implementasional (meng-gambarkan pelaksanaan pengajaran di kelas).
3
Tidak tampak, tidak bisa dide-teksi dengan jelas dengan melihat guru yang sedang mengajar di kelas.
Tampak pada saat melihat guru yang sedang mengajar di kelas.
4
Ditunjukkan untuk mencapai tujuan umum pengajaran (TIU/ TPU pada kurikulum sebelum 2004, KD pada kurikulum setelah 2004).
Ditujukan untuk mencapai tujuan khusus (TIK/TPK pada kurikulum sebelum 2004, indikator untuk kurikulum setelah 2004) suatu pertemuan.
5
Jumlahnya hanya satu (satu metode khusus) untuk satu bidang studi dalam satu program.
Jumlahnya sangat banyak untuk setiap pengajaran bidang studi dalam suatu program.
6
Metode pengajaran (metode khusus) ditetapkan oleh kur-ikulum, guru tinggal mengi-kutinya.
Guru bebas memilih teknik asal cocok dan dapat mencapai tujuan pengajaran bahan yang sedang diajarkannya.
Seperti halanya prinsip, pendekatan, dan metode, teknik pembelajaran dapat dibagi atas dua bagian, yaitu teknik umum dan teknik khusus.
1. Teknik Umum (Teknik Umum Mengajar)
Teknik umum adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk semua bidang studi. Teknik umum di antaranya sebagai berikut.
a. teknik ceramah
b. teknik tanya jawab
c. teknik diskusi
d. teknik ramu pendapat
e. teknik pemberian tugas
f. teknik latihan
g. teknik inkuiri
h. teknik demonstrasi
i. teknik simulasi.
Nama-nama teknik umum ini sama seperti nama-nama metode umum, namun wujudnya tentu berbeda. Misalnya ceramah. Sebagai metode, ceramah mencakup pemilihan, penyusunan, dan penyajian bahan. Bahkan, metode ceramah juga mencakup bagaimana menyajikan bahan, dan biasanya teknik ceramah itu hanya salah satu teknik yang dipakai dalam suatu pertemuan atau kegiatan belajar mengajar.
b. Teknik Khusus (Teknik Khusus Pengajaran Bidang Studi Tertentu)
Teknik  khusus adalah cara mengajarkan (menyajikan atau memantapkan) bahan-bahan pelajaran bidang studi tertentu. Teknik khusus pengajaran bahasa mempunyai ragam dan jumlah yang sangat banyak. Hal ini karena teknik mengacu kepada penyajian materi dalam lingkup yang keci!. Sebagai contoh, teknik pengajaran keterampilan berbahasa terdiri atas teknik pembelajaran membaca, teknik pembelajaran menulis, teknik pembelajaran berbicara, teknik pembelajaran menyimak, teknik pembelajaran tata bahasa, dan teknik pembelajaran kosa kata. Pembelajaran membaca terbagi pula atas teknik pembelajaran membaca permulaan dan teknik pembelajaran membaca lanjut. Masing-masing terdiri pula atas banyak macam. Begitulah, teknik khusus itu banyak sekali macamnya karena teknik khusus itu berhubungan dengan rincian bahan pembelajaran.
Dalam setiap kegiatan belajar mengajar, misalnya guru bahasa Indonesia, hanya menggunakan satu metode, katakanlah metode khusus pembelajaran bahasa (yang ditunjang sejum!ah pendekatan dan prinsip), tetapi menggunakan sejumlah teknik, baik umum maupun khusus. Teknik ini setiap saat divariasikan.
2.6 Model Pembelajaran
1. Pengertian Model Pembelajaran
Istilah model pembelajaran sering dimaknai sama dengan pendekatan pembelajaran. Bahkan kadang suatu model pembelajaran diberi nama sama  dengan nama pendekatan pembelajaran. Sebenarnya model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada makna pendekatan, strategi, metode, dan teknik.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Dengan kata lain, model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat kita gunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka di dalam kelas dan untuk menentukan material/perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, media (film-film), tipe-tipe, program-program media komputer, dan kurikulum (sebagai kursus untuk belajar).
Hal ini sejalan dengan pendapat Joyce (1992) “Earch model guides us as we design instruction to helf students achieve various objectis” . Artinya, setiap model mengarahkan kita dalam merancang pembelajaran untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Sejalan dengan Joyce, Joyce dan Weil (1992:1) menyatakan “Models of teaching are really models of learning. As we help student acquire information, ideas, skills, value, ways of thinking and means of expessing themselves, we are also teaching them how to learn”. Artinya, model pembelajaran merupakan model belajar. Dengan model tersebut guru dapat membantu siswa mendapatkan atau memperoleh informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide diri sendiri. Selain itu, model belajar juga mengajarkan bagaimana mereka belajar.
Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran (kompetensi pembelajaran), dan pengelolaan kelas (Kardi dan Nur 2000:8). Hal ini sejalan dengan pendapat Arend (1997) “The term teaching model refers to a particular aproach to instruction that includes its goals, sintax, enviroment, and management system”. Artinya, model pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu, termasuk tujuannya, langkah-langkahnya (syntax), lingkungannya, dan sistem pengelolaannya.
Arend (1997) memilih istilah model pembelajaran didasarkan pada dua alasan penting. Pertama, istilah model memiliki makna yang lebih luas daripada pendekatan, strategi, metode, dan teknik. Kedua, model dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi yang penting, apakah yang dibicarakan tentang mengajar di kelas, atau praktik mengawasi anak-anak.
Atas dasar pendapat di atas, model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai berikut. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematik (teratur) dalam pengorganisasian kegiatan (pengalaman) belajar untuk mencapai tujuan belajar (kompetensi belajar). Dengan kata lain, model pembelajaran adalah rancangan kegiatan belajar agar pelaksanaan KBM dapat berjalan dengan baik, menarik, mudah dipahami, dan sesuai dengan urutan yang lagis.
2. Fungsi Model Pembelajaran
Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman perancangan dan pelaksanaan  pembelajaran. Karena itu, pemilihan model sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang akan dibelajarkan, tujuan (kompetensi) yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut, serta tingkat kemampuan peserta didik.
3. Ciri Model Pembelajaran
Model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari  pendekatan, strategi, metode, dan teknik.  Karena itu, suatu rancangan pembelajaran atau rencana pembelajaran disebut menggunakan model pembelajaran apabila mempunyai empat ciri khusus, yaitu (a) rasional teoretik yang logis yang disusun oleh penciptanya atau pengembangnya, (b) landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai), (c) tingkah laku yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan secara berhasil, dan (d)  lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai (Kardi dan Nur dalam Trianto 2007).
Suatu model pembelajaran akan memuat antara lain: (a) deskripsi lingkungan  belajar, (b) pendekatan, metode, teknik, dan strategi, (c) manfaat pembelajaran, (d) materi pembelajaran (kurikulum), (e) media, dan (f) desain pembelajaran.
4. Macam Model Pembelajaran
Model pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembelajaran, sintaknya (langkah-langkahnya), dan sifat lingkungan belajarnya. Arends (1997) menyebutkan enam model pembelajaran yang sering dan praktis digunakan guru dalam pembelajaran, yaitu: presentasi, pengajaran langsung (direct instruction), pengajaran konsep, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berdasarkan masalah (problem base instruction), dan diskusi kelas.
Ada banyak model pembelajaran yang dapat digunakan dalam implementasi pembelajaran di antaranya sebagai berikut (lihat Karli dan Yuliariatiningsih 2002).
(a)         model pembelajaran kontekstual (CTL),
(b)         model pembelajaran berdasarkan masalah,
(c)         model pembelajaran konstruktivisme,
(d)         model dengan pendekatan lingkungan,
(e)         model pengajaran langsung,
(f)           model pembelajarn terpadu, dan
(g)         model pembelajaran interaktif.
5.  Cara Memilih Model Pembelajaran
Dalam pembelajarkan suatu materi (tujuan/kompetensi) tertentu, tidak ada satu model pembelajaran yang lebih baik dari model pembelajaran lainnya. Artinya, setiap model pembelajaran harus disesuaikan dengan konsep yang lebih cocok dan dapat dipadukan dengan model pembelajaran yang lain untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus mempertimbangkan antara lain materi pelajaran, jam pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa, lingkungan belajar, dan fasilitas penunjang yang tersedia. Dengan cara itu, tujuan (kompetensi) pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai.
Hal itu sejalan dengan pemikiran Arends (1997:7) yaitu model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahapkegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan engelolaan kelas. Hal itu dengan harapan bahwa setiap model pembelajaran dapat  mengarahkan kita mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan model pembelajaran sangat dipengaruhi oleh 1) sifat dari materi yang akan diajarkan, 2) tujuan akan dicapai dalam pengajaran, 3) tingkat kemampuan peserta didik, 4) jam pelajaran (waktu pelajaran), 5) lingkungan belajar, dan 6) fasilitas penunjang yang tersedia.
Kualitas model pembelajaran dapat dilihat dari dua aspek, yaitu proses dan produk. Aspek proses mengacu apakah pembelajaran mampu menciptakan situasi belajar yang menyenangkan  (joyful learning) serta mendorong siswa  untuk aktif belajar dan berpikir kreatif.  Aspek produk mengacu apakah pembelajaran mampu mencapai tujuan (kompetensi), yaitu meningkatkan kemampuan siswa sesuai dengan standar kemampuan atau kompetensi yang ditentukan. Dalam hal ini sebelum melihat hasilnya, terlebih dahulu aspek proses sudah dapat dipastikan berlangsung baik.
Karena itu, setiap model memerlukan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang berbeda. Setiap model memberikan peran yang berbeda kepada siswa, pada ruang fisik, dan pada sistem sosial kelas. Sifat materi dari sistem saraf (penerimaan/proses berpikir) banyak konsep dan informasi-informasi dari teks buku bacaan materi ajar siswa, di samping banyak kegiatan pengamatan gambar-gambar. Tujuan yang akan dicapai meliputi aspek kognitif (produk dan proses) dari kegiatan pemahaman bacaan dan lembar kegiatan siswa (Trianto 2007: 5-6).
Berikut ini diberikan contoh model pembelajaran yang mengaitkan antara tema, subtema, pembelajaran menjadi unit kegiatan pembelajaran yang terpadu dan berkesinambungan.
Contoh 1
Topik/Tema   : Lingkungan
Subtopik         : Beberapa subtopik yang dapat dipilih
  1. Kebersihan lingkungan
  2. Pencemaran lingkungan
  3. Ketertiban lingkungan
  4. Peran pemuda dalam melestarikan lingkungan
Aspek keterampilan bahasa  yang dikembangkan
1. Membaca (menangkap isi bacaan)
2. Menulis (menggunakan kata baru dalam konteks)
3. Berwawancara
4. Menulis (menulis karangan atau surat)
5. Membaca (membaca cerpen kemudian membicarakan hal-hal yang menarik)
Apabila subtopik yang dipilih adalah kebersihan lingkungan maka pengembangannya menjadi program belajar dapat berwujud, misalnya, seperti berikut ini.
  1. Membaca bacaan tentang pentingnya kebersihan lingkungan
  2. Menyusun dan menjawab pertanyaaan tentang isi bacaan
  3. Mencari kata sulit, sinonim, dan lawan kata.
  4. Menggunakan kata sulit dalam kalimat
  5. Melakukan pengamatan tentang masalah kebersihan di lingkungan setempat
  6. Mencatat hasil pengamatan
  7. Membuat daftar pertanyaan tentang masalah kebersihan lingkungan
  8. Berwawancara dengan penduduk setempat tentang kebersihan lingkungan
  9. Mencatat dan membuat laporan hasil wawancara
  10. Menulis karangan singkat tentang masalah kebersihan lingkungan
  11. menulis surat pembaca atau surat kepada Kepala Desa mengenai kebersihan
  12. Membaca cerpen dan mendiskusikan hal-hal yang menarik dalam cerpen itu. Misalnya tentang pelukisan atau suasana.
Contoh 2
Tema              : Teknologi
Subtema        : Beberapa anak tema yang dapat dipilih
1. Teknologi untuk kepentingan sehari-hari
2. Teknologi dalam rumah tangga
3. Teknologi di pedesaan
4. Manfaat teknologi untuk meningkatkan produksi
Aspek keterampilan bahasa yang dikembangkan
1. Menyimak penjelasan dan menangkap maksudnya
2. Mengamati
3. Mencatat sesuatu yang diamati
4. Menjelaskan cara kerja atau atau cara menggunakan sesuatu alat
5. Menulis karangan
Apabila yang dipilih teknologi dalam rumah tangga maka pengembangan model pembelajarannya dapat berwujud sebagai berikut.
  1. 1. Menyimak penjelasan apa yang dimaksud dengan teknologi dan manfaatnya bagi manusia.
  2. 2. Menceritakan kembali secara lisan hasil simakannya.
  3. 3. Mencatat manfaat tiap macam teknologi.
  4. 4. Menjelaskan apa akibatnya jika tidak ada teknologi.
  5. 5. Menjelaskan bagaimana cara kerja dan cara menggunakan alat rumah tangga dan merawatnya (tertulis).
  6. 6. Membuat karangan fiksi, misalnya apa yang terjadi apabila teknologi tidak berkembang seperti sekarang.
PUSTAKA RUJUKAN
Arends, R. 1997. Classroom Instruction Management. New York: The Mc Graw-Hill Company.
Badudu, J.S. 1996. Pintar Berbahasa Indonesia 1: Petunjuk Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Jakarta: Balai Pustaka.
Hastuti, Sri. 1996/1997. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Jakarta: Dirjen Dikdasmen, Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D III.
Hidayat, Kosadi, dkk. 2000. Seri Pengajaran Bahasa Indonesia I: Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Tanpa Kota: Putra Abardin.
Karli, Hilda dan Yuliariatiningsih, Margaretha Sri. 2002. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi: Model-model Pembelajaran.
Sapani, H. Suardi, dkk. 1997/1998. Teori Pembelajaran Bahasa. Jakarta: Dirjen Dikdasmen, Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D III
Suparman, Atwi. 1993. Desain Intruksional. Jakarta: PAU untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Dirjen Dikti.
Syafi’i, Imam. 1994. Terampil Berbahasa Indonesia 1: Petunjuk Guru Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Umum Kelas 1. Jakarta: Balai Pustaka.
Syamsudin, Hifna. 1999. ”Teori Belajar dalam Buku Teks”,  Bahan Pelatihan Penulisan Buku Teks yang diselenggarakan atas Kerjasama SEAMEO-RECSAM-DEPDIKNAS di Universitas Negeri Semarang tanggal 22 Nopember – 24 Desember 1999.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Kamis, 04 Oktober 2012

Facebook Learn Up.

www.facebook.com
Please Comment At www.new2ngs@gmail.com

The Home of Free Christian Music



General Public Announcement
Welcome to the Godly Christian Music...Check out all the ways that you can find over 1800 free mp3 songs by our talented artists.
Posted on: Thursday, April 26, 2012
It has been exciting to watch this free Christian music website grow as musicians from around the world are constantly giving away more free songs.

Freely receiving
Freely giving

Christ Our Life - Last Updated on 11/28/2011
Acoustic Guitar, Vocals, Piano, and Various Instruments
Richard Jensen - Last Updated on 3/23/2012
Contemporary Christian Pop
Paul Girouard - Last Updated on 4/5/2012
Contemporary Christian Pop
Doug Tanner - Last Updated on 6/2/2010
Acoustic Guitar with Vocals
Onefiftythree - Last Updated on 12/22/2011
Contemporary Christian Pop and Rock
Brenda James - Last Updated on 4/12/2012
Contemporary Christian Pop
Cyndi Aarrestad - Last Updated on 3/23/2012
Christian Country Music
John David Coupland - Last Updated on 9/17/2012
Scottish Vocals with Guitar
Tina Weber - Last Updated on 4/21/2012
Vocal with instrumental accompaniment
Richard O'Wallace - Last Updated on 4/26/2012
Piano with Vocals

Want to become a Godly Christian Music Artist?

Website's History:
Posted on: October 2008

Godly Christian Music has come a long way over the last couple years. Originally, this free music site was simply a couple static pages created with Microsoft® Word® for people to download a few artists' songs. Back in late 2006 the site administrator started to learn a new programing language with the hopes of being able to use it to turn Godly Christian Music into a dynamic data base driven site. There were many obstacles to overcome in this process of updating this free song download website. One major difficulty was simply getting the time to learn the new programing language. The Godly Christian Music administrator frequently had to stop the process of learning again and again on account of several life trials. Nevertheless, through perseverance and the mercy of the Lord, the new language was learned after about a year and so more free songs were soon to follow.
Once the foundation for the programing language was laid, the first step was to create a new temporary design for the front side of the music site in order to accommodate more independent artists being able to contribute their free songs. This initial design helped to aid in trouble shooting and worked as a simple way to integrate what was to come in the future. After much deliberation, the administrator ended up getting an Adobe package so that top of the line tools could be used for the design aspects of the free music site. After about a month, the new design was completed and posted to the Internet on October 21, 2007. With this update, Godly Christian Music was now able to expand to include more artists and song writers. Over the course of the following months, artists like Jill Moore , Christ Our Life , and Julie McMinn were added to the free music download site. Once the new design was in place, it opened the way for other programing to begin. (click here to see the temporary design)
The Godly Christian Music site administrator spent several weeks planing before much of the coding actually began. A great deal of thought went into what the site should be able to do and what would be the priorities for implementation. The first thing that was tackled were the Godly Christian Music Administrative pages. This required implementing a login system that would accommodate both artists and administrators. During this stage most of the internal structure of the free Christian music site was established. The primary functionality of these pages allowed artist to begin managing their own songs and modifying the descriptions and search features of their free music.
Once the functionality of the administrative pages was working properly and all the artists' free songs got entered into the database, the process began of making Godly Christian Music's new features available to its users. At first the database was simply integrated into the simple temporary design so that stats could begin to be generated for the songs and artists while a new formal design for the front side could be completed. This new design would change the whole functionality of this free Christian music download site, granting users the ability to search our songs by genre, theme, instrument, and title.
The new design for the front side of the music site was a great challenge. After several failed attempts, finally a break through occurred when the designer came to find beauty in simplicity. Once the template was made, several weeks followed creating the images that would mark the face of Godly Christian Music. Once the design work was complete, all the programing commenced. Each free music page had to be intricately tied to the database system and systematically worked into the whole of the Godly Christian Music website. When this process was completed the initial bare bones functionality was made available to the free Christian music listeners.
Work didn't end there though, once the initial front side of the site was up, all the other little features needed to be programed in and activated for people to use when searching our free music. Some of these other features included: the ability for the artists to post chords and lyrics with their free songs, an opportunity for listeners to post testimonies about how they have been blessed by Godly Christian Music, and the option for artist to post events where they might be leading worship. The last major update was posted on October 21, 2008 marking one complete year from the day the temporary design of the site was posted, to the day that the formal completed design of Godly Christian Music was working.
Now, ongoing labor continues and minor changes are made to the site to better accommodate the users' experience. In addition, the site administrator has begun recording new artists and finding more free songs to encourage the site's listeners. Correspondence has also been increasing as talented artists find the site and ask to post their free songs here. Therefore, work on Godly Christian Music likely won't end for quite some time to come.
Keep coming back and checking things out each month as the site grows. Please pray for the artists, the administrator, and the Godly Christian Music website so that we may be able to continue bringing you your favorite Christian song downloads for free!
Posted on: February 2005

The idea for making this website started in late 2003 when a brother named Scott Emery in Grand Rapids Michigan wanted to share some music that the Lord had given him. Having learned to play the guitar earlier in life he began focusing his efforts toward blessing the body of Christ by writing many songs that were directly from the bible. During that year, he had also encountered others the Lord blessed musically. The music that these saints had put together was floating around on various tapes and CDs, but as a whole, these songs were only available to a small, scattered group of people throughout the United States. Some of the godly christians Scott had met during this time were Alan Martin, the Fournier Family, and Doug Tanner.
Alan Martin was living in Missouri at the time and had recoded several inspirational songs many years ago. The music was put on a cassette tape and only a very small number of people ever knew it existed. In early 2005, this tape was digitally re-mastered and made public through this website. Since that time, Alan Martin has also recorded a few other songs that are presently on this site as well.
Download them NOW for Free!
About a year after meeting Alan Martin, Scott Emery and the other believers in Grand Rapids were introduced to the Fournier Family. They to were also living in Missouri at the time and have over 10 children. Through the years, they have written several songs that they would sing as a family. In 2004, they recorded their music and sent it to several families in Grand Rapids. You can now find the contents of that CD here.
Click here to listen to the CD Free of charge!
Around 2003, Scott went to Ohio with a couple other brothers from Grand Rapids to hear a christian man speak about what a New Testament church looks like. While there, Scott was asked to share a couple songs with everyone. Afterwards, he met a guy from Colorado named Doug Tanner who gave him a CD with several songs Tanner had recorded. Doug Tanner had previously recorded a number of songs, but at that point, they were not widely distributed. Scott maintained contact with Doug Tanner over the following year and later when Doug had recorded a second CD, he sent it to Scott. In the summer of 2004 the saints in Ohio, whom Scott had visited in 2003, combined Doug’s two CDs and distributed the compilation CD during one of their conferences. Those CDs ran out quickly, but now you can download free most of Doug Tanner’s music anytime you would like.
Slimply Click here to find his free Music!
Over time, we here in Grand Rapids had met various other Jesus loving/obeying Christian worshipers like the Smith Family, a Church in Indianapolis, and Barak Bendixen (a.k.a. Brother Bear).
In spring of 2004, we here in Grand Rapids had a visitor from Kenya. After he shared about what the Lord was doing in Kenya, two brothers from Grand Rapids drove him down to southern Michigan so that he could testify there. The next place he would testify would be the Smith Family’s Church and so they all stayed with the Smith Family that night. While they were there, the Children of the Smith Family sang several four-part harmony songs in a cappella. Having been very blessed by the family, contact continued over the following months. Later, one of the brothers who had originally traveled with the man from Kenya spent a week with the Smiths recording their songs and editing some of the songs that had previously been recorded. Now you can find the product of these christians combined efforts here on this website and download them free.
Download the Smith's Christian A cappella Music Now!
Right around the time the man can from Kenya, we here in Grand Rapids met the Young family. The Young’s had been reading a lot of material from a church in Indianapolis and had been very excited by their vision of the Church. Over the following months, several saints here in Grand Rapids had received a number of books and various other materials from Indianapolis as well. Among the many helpful and insightful materials, that the Church in Indianapolis sent to us was a worship CD titled “If you believe.” This album is a compiled work of many saints in Indianapolis that stirs deep thought of our walk with Jesus. You can now find this collection on the GodlyChristianMusic website. We received permission from Indianapolis to offer you the free downloads of their worship.
Click Now and hear these Christians Sing!
During the fall of 2004, several christian believers in Grand Rapids went to Flint Michigan to spend some time with a family there named the Ryans. The Ryans invited several people over one night to spend time in prayer and to serve each other. One of the people who came that night was Barak Bendixen. Barak had written several songs and he shared several of them that night. Toward the end of time together, he gave us here in Grand Rapids a CD of his music. Some of his Songs can be downloaded here.
Get his songs Free right Now!
Over the years, a large number of christian songs have been accumulated by Scott and other believers he knew. In addition, many other saints in Grand Rapids started writing and recording their music. In 2004, Scott started to make efforts to distribute this music via the internet. Working with other brothers, he registered a domain and purchased some hosting space online, but he lacked the time to organize and create the website. Then in Feb 2005, the Lord moved on one of the christian brother’s heart in Grand Rapids to take up the task of compiling the music and designing this website. This website is the product of countless hours devoted in service to the only True Lord, Jesus Christ and so we are glad to give you www.GodlyChristianMusic.com (see some of what Godly Christian Music first looked like...)
Site Description
If you are looking for tons of free Christian music to download, you're in the right place. Here you will find over 1800 songs to listen to in MP3 format. This site features godly music with all kinds of styles and genres. It has everything from A cappella to fancy instrumentals with vocals. All these great Christian songs were produced by people who have a testimony of deliverance from darkness and into fellowship with the Son of God, Jesus Christ. You will find that much of the great free Christian music on this site is in the form of Scripture songs (i.e. they come straight out of the Bible). Our main desire with this site is to give away, free, the great Godly music the Lord has given us. In addition, to do it in such a way that it is available for people all around the world. Therefore, we have taken the time to make it possible to download or listen to all these wonderful songs from the internet. We hope that this Christian website that is full of free godly songs, blesses and encourages you to stay focused on Christ at all times.
Support This Site:
Godly Christian Music is run by the owner of Finest Studios. Finest Studios is a professional multimedia business offering services in portrait and wedding photography, graphic design, web development, audio productions, web design, computer programming, and video productions. Though Finest Studios offers its services around the globe, it primarily services the south east Missouri region. If you need a portrait or wedding photographer and live near the following cities consider hiring Finest Studios and help support Godly Christian Ministries: Farmington, Cape Girardeau, St. Louis, Poplar Bluff – Photographer. To learn about other available services by Finest Studios go to: www.FinestStudios.net
Key Words:
Free Christian Music, Godly Artists, Scripture Songs, Download MP3s, Search by Instrument, Digital Recording, God, Independent Artist, Righteous, Search by Theme, Beautiful, Singing, Melody, Tune, Pure, Eternal Life, Holiness, Not Worldly, Godly Songs, Christain, Jesus Christ, Music, Free Mp3 Downloads, Instrumental, Christmas, Folk, Classical, Hymns, Southern Gospel, Praise and Worship, Children's Songs, Spirituals, Blue Grass, Jewish, Celtic, Rock, Country, Pop, Rap, Search by Genre, Opera, Medieval, Caribbean, Alternative, Gospel, Disco, Professional Recordings, Independent Song Writers, Free Music, Scripture Songs, christianmusic, godlymusic, godlychristianmusic, Holiness Hymns, Free Christian Songs, Search by Title, Peter John Schrock, Alan Martin, Doug Tanner, Christ Our Life
freely receive
freely give
A Christian Net Top 1000