BATUK ALERGI
Batuk
kronis merupakan salah satu kondisi yang sering dikeluhkan oleh para
pasien. Berdasarkan analisis oleh beberapa peneliti, penyebab batuk
kronis yang paling umum adalah infeksi saluran pernapasan atas dan gagal
jantung. Selain kedua penyebab tersebut, batuk alergi mulai diperhitungkan sebagai salah satu penyebab batuk kronis.
Batuk
alergi terjadi karena reaksi imunitas tubuh yang berlebihan terhadap
alergen saluran napas. Batuk alergi sering pula menyertai kondisi
rhinitis alergik, yang merupakan suatu penyakit alergi (stigmata atopik)
utama dengan gejala-gejala berupa hidung meler, tenggorokan gatal,
serta mata merah dan berair. Keseluruhannya merupakan satu kesatuan
gejala alergi pada saluran pernapasan atas.
Batuk
alergi biasanya ditunjukkan dengan suara batuk yang keras dengan
intensitas dan kekuatan yang dapat didengar orang-orang di sekitarnya. Ciri-ciri
lainnya yakni batuk bersifat paroksismal atau terus-menerus, batuknya
tidak produktif (kering), dapat berlangsung selama beberapa menit sampai
beberapa jam atau beberapa hari. Pemeriksaan radiografi dan dahak
biasanya negatif. Dari pemeriksaan fisik pun tidak ditemukan kelainan
pada dada. Pasien tidak terlihat sakit atau merasa sakit. Keluhan yang
umum adalah rasa gatal pada tenggorokan dan hal inilah yang menyebabkan
refleks batuk.
Meskipun
batuk alergi mirip dengan batuk asma dalam berbagai aspek, namun
keduanya dapat dibedakan. Pada batuk alergi, pemeriksaan fisik pada dada
menunjukkan hasil negatif (normal) dan tidak ada gejala obstruksi pada
saluran pernapasan. Sedangkan pada batuk asma ditemukan mengi, ronkhi,
dan ekspirasi yang panjang. Selain itu, batuk asma ditandai pula dengan
dispnea (sesak napas) dan rasa tertekan pada sternum.
Karakteristik batuk alergi serupa dengan karakter penyakit alergi lainnya, yakni :
- Ditemukan riwayat keluarga yang memiliki alergi
- Ditemukan riwayat alergi sebelumnya seperti urtikaria, eksem, alergi makanan / gastrointestinal, migrain, dll
- Hasil tes sensitivitas kulit yang positif
- Terdapat respons positif terhadap terapi epinefrin dan obat-obat yang berkaitan
- Batuk yang periodik, yakni muncul saat berkontak dengan alergen dan hilang saat alergen dihilangkan
Seperti gangguan alergi pada saluran napas yang lain (hay fever & asma), batuk alergi juga dikelompokkan menjadi 2 kategori yakni tipe seasonal dan tipe perennial. Batuk alergi yang sifatnya seasonal berkaitan dengan adanya pollen (serbuk bunga); sedangkan batuk alergi perennial disebabkan oleh alergen inhalasi yang umum ditemui sehari-hari seperti debu rumah, bulu binatang, asap rokok, dll.
Tindakan pengelolaan batuk alergi antara lain dengan:
1. Menghindari alergen (avoidance). Tindakan ini mutlak harus dilakukan untuk mencegah perburukan gejala.
2. Pemberian
antihistamin; seperti cetirizine, CTM, loratadine, atau oxomemazine.
Antihistamin dapat menekan rasa gatal pada tenggorokan dan hidung.
3. Untuk yang dominan gejala asmanya dapat ditambahkan obat asma (misalnya kortikosteroid oral, inhaler berisi kortikosteroid atau antikolinergik, dll)
4. Untuk yang dominan gejala batuknya dapat ditambahkan obat penekan batuk (contohnya guaifenesin, dll)
5. Untuk
yang gejalanya sudah tidak tertahankan dan sangat mengganggu, mungkin
dokter dapat mempertimbangkan imunoterapi (rujukan ke ahli alergi
imunologi).
Untuk mengetahui pengobatan apakah yang tepat untuk batuk alergi anak Anda, jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter Anda.
BATUK BERDAHAK
Mungkin, semua orang pasti pernah mengalami batuk. Ada yang ringan,
ada yang berat. Ada yang berdahak, ada yang kering. Entah karena sudah
biasa, orang lalu menganggap remeh batuk. Masalahnya, jika tidak
diobati, terjadi infeksi. Dan jika sudah akut, kemungkinan besar sulit
diobati.
Sebenarnya, batuk berfungsi untuk membersihkan tenggorokan dan
saluran pernapasan. Tetapi bila berlebihan, itu sudah merupakan suatu
penyakit. Batuk biasanya timbul secara mendadak. Bisa karena masuk
angin, influenza atau pun sinusitis.
Selain
menimbulkan kerugian apabila batuk berdahak berlebihan, pada dasarnya
batuk berguna untuk membersihkan saluran pernapasan juga. Semua yang ada
dalam tenggorokan akan terangkat lewat batuk.
Batuk adalah sebuah refleks fisiologi untuk melindungi tubuh dari
benda-benda asing yang masuk ke tenggorokan. Dalam jalan udara di
tenggorokan ada banyak rambut getar yang terus bergerak dan berfungsi
untuk menyapu bersih benda-benda asing yang masuk ke tenggorokan, tubuh
akan berusaha mengeluarkannya dengan cara batuk. Tapi batuk juga bisa
menjadi gejala dari sesuatu penyakit.
Faktor Penyebab. Batuk disebabkan oleh adanya peradangan pada lapisan
lendir saluran pernapasan. Ada batuk berdahak akut karena infeksi
disebabkan oleh bakteri atau virus, misalnya tubercolosa, influenza, dan
campak. Sedangkan batuk berdahak yang tidak disebabkan oleh infeksi,
antara lain alergi, asma, atau pun debu. Sekadar diketahui, penyakit
asma juga disertai batuk. Jika penderita asma terkena udara dingin, asma
yang dideritanya akan kambuh. Dan itu biasanya disertai dengan batuk.
Selain itu, ada pula batuk berdahak yang tidak disebabkan oleh
infeksi yaitu makanan yang merangsang tenggorokan. Ada pula karena
kanker. Batuk karena orang sering merokok sulit diatasi hanya dengan
obat batuk simtomatik. Batuk berdahak pada orang yang sakit disebabkan
oleh adanya kalainan dalam tubuh terutama pada saluran napas atau
bronkitis.
Gejala-gejala.
Batuk berdahak pada umumnya disebabkan oleh influenza. Gejalanya yaitu
demam yang tinggi disertai otot tubuh yang kaku, bersin-bersin, hidung
tersumbat, dan sakit tenggorokan. Namun batuk berdahak juga timbul
akibat peradangan pada paru-paru.
Jika tidak segera diobati, bisa terjadi batuk berdahak akut. Bila
sudah akut kemungkinan besar sulit diobati. Tambahan lagi, batuk
berdahak yang berlebihan akan menimbulkan infeksi. Batuk berdahak yang
terlalu sering akan membuat tenggorokan menjadi luka dan mengakibatkan
tersumbatnya saluran pernapasan.
Pengobatan. Ada dua cara mengobati batuk berdahak ini, yaitu dengan
obat dan tanpa obat. Batuk berdahak yang masih ringan dapat dikurangi
dengan cara sering minum air putih. Gunanya adalah untuk membantu
mengencerkan dahak dan mengurangi iritasi atau rasa gatal. Hindari
tempat yang berdebu atau pun makanan dan minuman yang dapat merangsang
tenggorokan. Hindari juga udara malam karena suhunya yang dingin.
Cara lain adalah minum obat batuk. Tapi tidak boleh sembarangan. Obat
batuk yang digunakan harus sesuai dengan jenis batuk. Obat batuk dapat
dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu ekspektoran (pengencer dahak) dan
antitusif (penekan batuk). Batuk berdahak akibat infeksi bisa juga
diobati dengan antibiotik. Batuk berdahak karena virus dapat diobati
dengan obat anti jamur. Sementara batuk berdahak karena asma dapat
diobati dengan obat asma seperti obat inhalasi (inhaler), obat makan,
dan suntik. Bila batuk berdahak sudah akut, perlu dipikirkan untuk
melakukan operasi. Setelah itu ada kemoterapi dan sinar.
BATUK KERING
Penyebab Batuk Kering
Meski tidak sedang flu atau pilek, orang banyak yang mengalami batuk-batuk tanpa dahak atau yang disebut batuk kering. Apa penyebab batuk kering ini?
Batuk adalah upaya tubuh untuk menghilangkan benda asing atau lendir dari paru-paru dan saluran pernapasan atas. Terkadang batuk kering hanyalah reaksi terhadap saluran tenggorokan yang meradang atau karena sebab lainnya.
Batuk kering disebut batuk yang tidak produktif karena tidak menghasilkan lendir. Batuk kering bisa penyakit tapi bisa juga hanya reaksi terhadap saluran tenggorokan.
Beberapa hal yang menyebabkan batuk kering seperti dilansir Livestrong, Kamis (27/1/2011):
1. Iritasi saluran pernapasan
Seringkali batuk kering bukan merupakan penyakit, melainkan respons terhadap kondisi yang mengiritasi saluran pernapasan dan menyebabkan bronchospasm. Debu dan asap di udara paling sering menyebabkan batuk kering. Menghirup sesuatu saat bernapas juga dapat menyebabkan batuk tidak produktif ini.
ACE inhibitor yang digunakan dalam mengobati tekanan darah tinggi, terkadang dapat menyebabkan batuk kronis. Asma juga dapat menyebabkan batuk kering tanpa mengi, ini sering merupakan tanda peringatan bahwa asma memburuk.
2. Batuk rejan
Batuk kering juga bisa terjadi sebagai gejala dari batuk rejan, yaitu infeksi saluran pernapasan karena bakteri yang sangat menular. Batuk rejan yang juga dikenal sebagai pertusis, menyebabkan peradangan yang mempersempit tabung pernapasan di paru-paru.
Untuk minggu pertama, pasien batuk rejan mengalami batuk kering, bersamaan dengan hidung meler, hidung tersumbat, bersin dan demam ringan. Minggu berikutnya, serangan batuk yang parah mulai terjadi, dahak kental, batuk serangan mungkin begitu kuat sehingga menyebabkan muntah, wajah merah atau kebiruan dan kelelahan ekstrem.
Meskipun orang dewasa yang menderita batuk rejan biasanya bisa sembuh sepenuhnya, tetapi penyakit ini bisa berbahaya bila terjadi pada bayi.
3. Mycoplasma Pneumonia
Mycoplasma pneumonia adalah jenis pneumonia bakteri yang biasanya menyerang orang-orang di bawah usia 40 tahun dan sering menimbulkan gejala batuk kering.
Selain itu, mycoplasma pneumonia juga disertai dengan nyeri dada, menggigil, berkeringat, demam, sakit kepala dan sakit tenggorokan.
4. Influenza dan pilek
Influenza atau flu adalah infeksi virus yang mempengaruhi sistem pernapasan dan juga dapat menyebabkan batuk kering. Selain batuk kering, flu juga menyebabkan demam lebih dari 38 derajat celsius, menggigil, berkeringat, sakit kepala, sakit otot dan kelelahan.
BATUK LAPAR / BATUK PADA WANOTA HAMIL
Ibu Hamil Pun Bisa Taklukkan Batuk!
Batuk
sebenarnya adalah suatu bentuk refleks yang dilakukan tubuh sebagai
reaksi terhadap “benda asing” yang masuk ke dalam tenggorokan atau
saluran pernapasan. “Benda asing” itu bisa berupa lendir, kuman,
benda-benda penyebab reaksi alergi (alergen), dan benda-benda penyebab
timbulnya reaksi iritasi (iritan).
Pertanyaan umum seputar batuk:
Pertanyaan umum seputar batuk:
1. Apakah batuk bisa jadi masalah bagi kehamilan?
Selama
masa kehamilan, tubuh Anda memang banyak mengalami perubahan.
Tenggorokan Anda, misalnya, akan lebih sering berlendir sehingga memicu
terjadinya refleks berupa batuk. Apabila batuk terjadi secara
terus-menerus atau kronis, barulah hal ini bisa jadi masalah.
Selain perubahan pada tenggorokan, Anda pun akan mengalami perubahan pada bentuk serta kapasitas rongga dada, karena terjadi pembesaran rongga perut. Pada ibu hamil, batuk yang kuat dan keras dapat mengakibatkan timbulnya tekanan rongga dada yang kuat pada rongga perut. Inilah yang seringkali menyebabkan keluarnya air kemih atau kotoran secara spontan, saat Anda batuk.
Selain perubahan pada tenggorokan, Anda pun akan mengalami perubahan pada bentuk serta kapasitas rongga dada, karena terjadi pembesaran rongga perut. Pada ibu hamil, batuk yang kuat dan keras dapat mengakibatkan timbulnya tekanan rongga dada yang kuat pada rongga perut. Inilah yang seringkali menyebabkan keluarnya air kemih atau kotoran secara spontan, saat Anda batuk.
2. Apa risikonya?
Risiko
yang paling mungkin terjadi akibat batuk berat pada kehamilan adalah
timbulnya perdarahan. Keadaan ini biasanya terjadi pada kehamilan yang
memang memiliki riwayat keguguran, kehamilan berisiko tinggi, kehamilan
kembar, dan kehamilan yang sulit karena ada riwayat ketidaksuburan.Selain itu, bila batuk berat ini diderita oleh Anda yang kehamilannya sudah memasuki bulan ke-8 (trimester ke-3), kemungkinan besar Anda akan merasakan sesak napas dan sakit pada bagian bawah perut. Hal ini terjadi karena pada trimester 3, kepala janin sudah berada di bawah (mendekati jalan lahir). Nah, tekanan tulang kepala janin pada rongga panggul dan tulang kemaluan inilah yang menimbulkan rasa sakit pada bagian bawah perut, ketika Anda batuk dengan keras dan kuat. Apabila batuk ini terjadi secara berulang-ulang dan dalam waktu lama, bisa menyebabkan rasa nyeri pada ulu hati.
3. Lalu, apa yang dapat dilakukan ibu hamil untuk mengatasi hal ini?
Tergantung penyebabnya, yaitu:
· Bila penyebab batuk adalah iritasi, minumlah air putih sebanyak mungkin.
· Bila penyebab batuk adalah alergi, hindari penyebab munculnya reaksi alergi ini. Misalnya, bila penyebabnya berupa udara dingin, pakailah baju hangat, serta minum dan makanlah yang hangat-hangat.
· Bila penyebab batuk adalah infeksi, minumlah obat batuk yang aman untuk ibu hamil (konsultasikan pada dokter).
4. Apa saja upaya pencegahannya?
· Biasakan berpola hidup sehat.
· Jangan merokok.
· Biasakan berolahraga secara rutin. Paling tidak, berjalan kaki setiap pagi. Ini baik untuk meningkatkan kapasitas dan kerja paru-paru Anda.
· Biasakan tidur miring ke kiri, karena rongga perut di sisi kiri lebih luas, sehingga janin Anda tidak tertekan.
· Tidurlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari badan Anda.
Kiat pilih obat batuk. Obat batuk yang terbukti aman untuk ibu hamil adalah yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan, atau di Indonesia dikenal dengan istilah obat batuk hitam. Obat batuk produk luar negeri yang juga aman untuk ibu hamil (khususnya pada kehamilan muda) adalah yang mengandung senyawa dextrometrophan (DM) serta senyawa glyceril guayacolat (GG) untuk pengencer lendir.
Bila batuk Anda tergolong batuk kronis akibat infeksi TBC, misalnya, kini sudah tersedia beberapa jenis obat TBC yang terbukti aman untuk diberikan kepada ibu hamil. Tentu saja, apapun pilihan obat batuk Anda, konsultasikan dulu pada dokter.
sumber: https://www.google.co.id/search?hl=id&pq=penyebab+batuk+lapar&cp=23&gs_id=2kr&xhr=t&q=batuk%20pada%20wanita%20hamil&newwindow=1&safe=off&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_cp.r_qf.,cf.osb&biw=1366&bih=609&um=1&ie=UTF-8&sa=N&tab=iw&ei=ABzaT7G-BpGJrAfD_aiHAQ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar