Bird

Selasa, 29 Mei 2012

the Myth of Roma

Pakaian Umum Masyarakat Romawi Adalah Toga


Ilustrasi Pemakaian Toga.
Saat kita berpikir tentang Bangsa Romawi, kita tentu teringat toga. Namun pada kenyataannya toga adalah pakaian yang sangat formal. Ini seperti memakai jas setiap bekerja bukan saat bepergian. Pakaian umum masyarakat Roma waktu itu hanyalah kain tunik berbentuk jubah.
Bahkan seorang Juvenal (seorang penyair dari Roma Kuno) sempat berkelakar:

Juvenal.
“Akan banyak sekali yang bisa dikatakan tentang Itali, bahwa sebenarnya, tidak ada masyarakatnya yang memakai toga hingga mereka mati.”

 Sejarah Carthage Yang Sebenarnya


Kondisi ketika penyerangan di Carthage.
Ada sebuah kesalahpahaman modern yang terjadi saat memahami sejarah tentang penguasaan Kekaisaran Romawi di Chartage. Banyak pihak mengingat saat disana pasukan romawi menggarami seluruh tanah pertanian di sana untuk menghindari apapun untuk tumbuh. Faktanya, mitologi ini tidak punya sandaran sama sekali terhadap kenyataan. Saat Kekaisaran Romawi menguasai Carthage, mereka mendatangi satu rumah ke rumah lainnya untuk menangkap para budak dan menyembelih sisanya. Mereka kemudian membumihanguskan kota tersebut hingga rata dengan tanah dan hanya menyisakan puing-puing. Ini menyebabkan kekosongan informasi sejarah hingga pelajaran mengenai sejarah Carthage menjadi simpang-siur.

3. Et tu, Brute


Ilustrasi Pembunuhan Julius Caesar.
Kata-kata terakhir Julius Caesar adalah “Dan kau juga” saat direkam oleh Suetonius (sejarawan dan ahli berkuda Kekaisaran Romawi) dalam bahasa Yunani : “Και συ Τέκνον” (Kai su teknon). Kalimat ini dia lontarkan pada Brutus, yang kemudian diperkenalkan oleh Shakespeare dengan kalimat : “Dan kau, Brutus”. Arti dari kata-kata terakhir ini masih diperdebatkan, tapi secara logika ini dimaksudkan untuk sang pembunuh yang berarti : “Kau selanjutnya”. Caesar seseorang yang bisa berbicara secara bilingual (Yunani dan Latin) dan Bahasa Yunani lah yang sedang dominan saat itu. Sehingga tak ada alasan kata-kata terakhirnya itu diucapkan dalam bahasa Latin.

Sinyal Jempol Kaisar


Tampak penonton mengarahkan jempolnya kebawah.

Berlawanan dari yang orang percaya, kaisar tidak pernah memberikan tanda jempol keatas atau kebawah sebagai sinyal untuk gladiator yang menang agar membunuh lawannya. Uniknya tanda yang diberikan kaisar adalah tangan terbuka atau tertutup. Dan hanya kaisar yang boleh memberikan tanda seperti itu yang dimana, tangan terbuka berarti “bebaskan dia”, dan tertutup berarti “bunuh dia”. Walau pertempuran para gladiator ini seperti tanpa aturan, kaisar memberlakukan sinyal seperti tadi sebagai izin untuk membunuh. Apabila gladiator membunuh lawannya sebelum mendapat tanda dari kaisar, maka itu disebut pembunuhan berencana dan akan diproses hukum. Karena (saat itu) hanya kaisar yang bebas menentukan hidup matinya seseorang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar